gak ada yang bisa diharapkan
gak ada yang bisa diandalkan
gak teman
gak juga keluarga
tapi kenapa mereka selalu menawarkan diri untuk sebuah bantuan
yang ketika bantuan itu aku perlukan mereka tak satupun menunjukkan batang hidungnya
hilang gak ada kabar
sembunyi dan lari
mereka membuatku menjadi seolah-olah tergantung pada mereka
tapi begitu aku mendapat masalah toh semuanya kuselesaikan sendiri
lalu buat apa mereka ada
Selasa, 19 Januari 2010
Minggu, 17 Januari 2010
freedom
akhirnya beban itu lepas juga
aku telah keluar dari sebuah lorong gelap tanpa cahaya
sebuah tempat yang selama ini mnghimpit dadaku sehingga membuatku sulit bernafas
sebuah tempat yang menurutku adalah ladang kompeni
sebuah tempat yang acap kali mendatangkan mimpi buruk di sela - sela tidur malamku
sebuah tempat penuh dengan pembodohan
sebuah tempat yang memaksaku untuk tetap tersenyum walaupun dalam hatiku merasa jengkel setengah mati
sebuah tempat yang dipenuhi "ular berkepala dua"
sebuah tempat yang menjadi ajang cari muka
sebuah tempat yang dipenuhi oleh manusia - manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri di atas segalanya
sebuah tempat yang sering membuatku mengumpat, menggerutu, mengeluarkan sumpah serapah
kini aku bisa bernafas lega
kini aku bisa melihat seberkas cahaya dari luar sana
kini aku tak perlu berpura - pura tersenyum bila memang aku tak ingin tersenyum
kini aku bisa tidur nyenyak
kini aku tak perlu menghadapi serangan "ular berkepala dua" itu
kini aku terlepas dari beban yang menurutku terasa sangat berat
kini aku tak perlu melakukan banyak hal dengan terpaksa
kini aku tak perlu lagi merasa jengkel karena melihat aksi cari muka
kini aku merasa beberapa dosa kecil ku akan berkurang karena tak lagi mengumpat, menggerutu, dan mengeluarkan sumpah serapah
karena kini aku merasa telah bebas......
aku telah keluar dari sebuah lorong gelap tanpa cahaya
sebuah tempat yang selama ini mnghimpit dadaku sehingga membuatku sulit bernafas
sebuah tempat yang menurutku adalah ladang kompeni
sebuah tempat yang acap kali mendatangkan mimpi buruk di sela - sela tidur malamku
sebuah tempat penuh dengan pembodohan
sebuah tempat yang memaksaku untuk tetap tersenyum walaupun dalam hatiku merasa jengkel setengah mati
sebuah tempat yang dipenuhi "ular berkepala dua"
sebuah tempat yang menjadi ajang cari muka
sebuah tempat yang dipenuhi oleh manusia - manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri di atas segalanya
sebuah tempat yang sering membuatku mengumpat, menggerutu, mengeluarkan sumpah serapah
kini aku bisa bernafas lega
kini aku bisa melihat seberkas cahaya dari luar sana
kini aku tak perlu berpura - pura tersenyum bila memang aku tak ingin tersenyum
kini aku bisa tidur nyenyak
kini aku tak perlu menghadapi serangan "ular berkepala dua" itu
kini aku terlepas dari beban yang menurutku terasa sangat berat
kini aku tak perlu melakukan banyak hal dengan terpaksa
kini aku tak perlu lagi merasa jengkel karena melihat aksi cari muka
kini aku merasa beberapa dosa kecil ku akan berkurang karena tak lagi mengumpat, menggerutu, dan mengeluarkan sumpah serapah
karena kini aku merasa telah bebas......
Langganan:
Komentar (Atom)